Jumat, 02 Juli 2010

Nyidam Sari

senjakala itu mulai ranum menggoda
ketika merpati mulai mengepakkan sayapnya Penuh risau...
membungkus ingatan dalam sederet peluh

Ah... ternyata dunia ini begitu penuh cerita
tentang engkau, aku, dan lautan kata
semua tiba-tiba saja berebut, berlomba,
bersisian, berpeluk, menciptakan riuh, menciptakan gaduh . . . ,

di antara degub jantung yang tak terfahamkan akal sehat
tahukah engkau tetesan hujan telah berjuntai, berurai
di tengah kemarau yang mencetak waktu
bertebaran..
berhamburan..
beningnya erat membungkus dahaga
sejuk.. ciptakan tenang
pada sekujur nadi

lantas apalagi yang harus dipertanyakan...?
biarkan saja merpati itu melintas cakrawala Mengais langit,
atau Menjejak bumi
yakinkan saja pada jiwa yang telah letih,
bahwa dia, pasti tahu dimana harus kembali...

(nyatanya memang begitu....)

aku masih setia menunggumu
di bawah kerimbunan pohon besar,
di alun-alun kota....
untuk pertemuan kita nanti..

(Duh wong ayu pepujaning ati
mung sliramu... kang tansah nglelewa
rina kelawan wengine
rasane wong lagi gandrung
hamung eling sira wong manis
batin ora kuwawa
nandang lara wuyung
ing kawula paring usada
mring wakmami kang lagia hanyidam sari
uga nandang asmara)


.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar